-->
https://www.batmanteacher.com/

Followers

Solusi Peningkatan Literasi Numerasi


Literasi dan numerasi adalah keterampilan dasar yang penting dalam pendidikan. Literasi meliputi keterampilan membaca, menulis, dan berbicara, sedangkan numerasi meliputi keterampilan matematika dan pemecahan masalah. Dalam pendidikan Indonesia, masih terdapat banyak permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa.

Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya tingkat literasi dan numerasi di kalangan siswa. Berdasarkan hasil ujian nasional pada tahun 2019, tingkat rata-rata kompetensi literasi siswa di Indonesia hanya mencapai 396, sedangkan untuk numerasi hanya mencapai 398. Angka ini menunjukkan bahwa banyak siswa di Indonesia masih memiliki kesulitan dalam memahami konsep dasar literasi dan numerasi.

Data ini diterbitkan dalam hasil publikasi "Laporan Hasil Survei Kompetensi Siswa (SKS) Tahun Pelajaran 2019/2020", yang dapat diakses di sini.






Permasalahan lainnya adalah kurangnya kualitas guru dalam memberikan pengajaran literasi dan numerasi yang efektif. Banyak guru di Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam memahami konsep-konsep literasi dan numerasi, sehingga sulit untuk memberikan pengajaran yang efektif dan memotivasi siswa untuk belajar.

Selain itu, kurangnya fasilitas dan sumber daya pendidikan juga menjadi permasalahan dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa di Indonesia. Banyak sekolah di Indonesia yang masih kekurangan buku-buku pelajaran dan peralatan pembelajaran yang memadai, sehingga siswa sulit untuk memperoleh akses ke sumber daya pendidikan yang berkualitas.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi dan numerasi di Indonesia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan kualitas pendidikan guru dalam memberikan pengajaran literasi dan numerasi yang efektif.
  • Meningkatkan akses siswa terhadap sumber daya pendidikan yang berkualitas seperti buku pelajaran, peralatan pembelajaran, dan bahan ajar digital.
  • Mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar literasi dan numerasi.
  • Mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran literasi dan numerasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
  • Melibatkan orang tua dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa dengan memberikan dukungan dan motivasi untuk belajar.


Dalam kesimpulannya, meningkatkan literasi dan numerasi di Indonesia merupakan sebuah tantangan besar yang membutuhkan upaya bersama dari semua pihak. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, sekolah, guru, siswa, dan masyarakat untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dan membantu siswa memperoleh keterampilan dasar yang diperlukan untuk sukses di masa depan.

Meningkatkan literasi numerasi memerlukan beberapa hal berikut:

  • Memperkuat dasar matematika: Untuk meningkatkan literasi numerasi, seseorang harus memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep matematika dasar seperti bilangan, operasi aritmatika, perbandingan, geometri, dan aljabar.
  • Praktik: Praktik adalah kunci untuk meningkatkan literasi numerasi. Semakin sering seseorang menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari, semakin baik kemampuan numerasi mereka.
  • Penggunaan teknologi: Teknologi, seperti kalkulator atau perangkat lunak matematika, dapat membantu seseorang memahami konsep-konsep matematika yang sulit dan meningkatkan keterampilan numerasi mereka.
  • Pembelajaran yang menyenangkan: Pembelajaran matematika yang menyenangkan dan menarik dapat memotivasi seseorang untuk memperbaiki keterampilan numerasi mereka.
  • Pembelajaran berkelanjutan: Meningkatkan literasi numerasi tidak hanya tentang mempelajari konsep-konsep matematika dasar. Seseorang harus terus belajar dan memperbarui pengetahuan mereka untuk mengikuti perkembangan matematika yang terus berubah dan berkembang.
  • Mendukung lingkungan belajar yang positif: Penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif di sekolah atau tempat kerja yang mendukung dan mendorong seseorang untuk belajar dan meningkatkan keterampilan numerasi mereka.
  • Menumbuhkan minat dan motivasi: Seseorang harus memiliki minat dan motivasi yang kuat untuk memperbaiki keterampilan numerasi mereka. Ini dapat dicapai dengan menemukan aplikasi matematika yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan menemukan cara-cara kreatif untuk menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.


Masalah yang dihadapi di Indonesia bukan hanya sebatas rendahnya tingkat literasi dan numerasi pada siswa, tetapi juga kurangnya kemampuan siswa dalam mengaplikasikan keterampilan literasi dan numerasi dalam konteks kehidupan nyata. Contohnya seperti soal cerita seperti contoh berikut, anak lebih bisa menjawab soal angka misalnya 2+2= 2 tetapi soal jika pertanyaannya seperti ini,

[Fiku diberi ayah 2 ayam lalu saat lebaran nenek juga memberinya 2 ayam, berapa ayam Fiku saat ini?] siswa masih bingung untuk membayangkannya seperti apa maksud pertanyaan tersebut.


Soal cerita adalah salah satu metode pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan keterampilan literasi dan numerasi pada siswa. Dalam soal cerita, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami konsep matematika dasar, tetapi juga untuk menganalisis informasi yang diberikan dalam konteks cerita dan mengaplikasikan keterampilan matematika dalam situasi kehidupan nyata.


Namun, kenyataannya masih banyak siswa di Indonesia yang sulit dalam menjawab soal cerita Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya latihan dalam mengaplikasikan keterampilan literasi dan numerasi dalam konteks kehidupan nyata, kurangnya kemampuan dalam memahami informasi yang disajikan dalam bentuk teks atau cerita, dan kurangnya kemampuan dalam menganalisis informasi yang diberikan.


Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu dilakukan pendekatan pembelajaran yang lebih holistik dan kontekstual. Guru dapat memanfaatkan metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah dan pengembangan keterampilan berpikir kritis dalam mengajarkan keterampilan literasi dan numerasi pada siswa. Contohnya, guru dapat memberikan soal cerita yang lebih kontekstual dengan situasi kehidupan nyata, dan membantu siswa dalam mengaplikasikan keterampilan matematika untuk memecahkan masalah dalam situasi tersebut.

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami teks atau cerita, sehingga mereka dapat menganalisis informasi dengan lebih baik. Guru dapat memanfaatkan berbagai metode pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan membaca dan memahami teks, seperti membaca bersama dan diskusi kelompok.

Dengan melakukan pendekatan pembelajaran yang holistik dan kontekstual, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan literasi dan numerasi yang lebih baik, dan mampu mengaplikasikan keterampilan tersebut dalam konteks kehidupan nyata.

Masalah pelatihan guru yang hanya menjadi formalitas tanpa ada tindak lanjut yang efektif memang masih menjadi permasalahan yang dihadapi di Indonesia. Pelatihan yang hanya berfokus pada pemberian informasi dan pengetahuan tanpa memberikan kesempatan kepada guru untuk mempraktikkan keterampilan yang dipelajari, tidak akan memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Oleh karena itu, penting untuk memperbaiki pendekatan pelatihan guru yang ada saat ini, dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk mempraktikkan keterampilan yang dipelajari dalam situasi yang sesuai dengan keadaan kelas dan lingkungan sekolah.

Salah satu pendekatan pelatihan guru yang efektif adalah dengan memanfaatkan pendekatan "action learning", yaitu pendekatan pelatihan yang mengkombinasikan pembelajaran melalui teori dan praktek. Dalam pendekatan ini, guru tidak hanya diberikan informasi dan pengetahuan, tetapi juga kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan yang dipelajari dalam situasi nyata di kelas. 

Selain itu, penting juga untuk memberikan dukungan dan pengawasan yang efektif kepada guru setelah pelatihan selesai dilakukan. Dukungan dan pengawasan ini dapat membantu guru dalam menerapkan keterampilan yang dipelajari dengan lebih efektif di kelas dan yang paling penting juga dilakukan pendampingan setelah pelatihan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelatihan guru, peran lembaga-lembaga pendidikan seperti dinas pendidikan, perguruan tinggi dan lembaga pelatihan juga sangat penting. Lembaga-lembaga pendidikan dapat memperbaiki kurikulum dan metode pembelajaran untuk mempersiapkan calon guru dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini.

Kesimpulannya, perlu ada perbaikan dalam pendekatan pelatihan guru di Indonesia, dengan memanfaatkan pendekatan "action learning" dan memberikan dukungan dan pengawasan yang efektif kepada guru setelah pelatihan selesai dilakukan. Selain itu, peran lembaga-lembaga pendidikan juga penting dalam mempersiapkan calon guru dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini.




Related Posts
Widayanti Rose
Teacher, Writer, bussiness women, and Trainer

Related Posts

5 comments

Anonymous said…
Selalu keren solusi dan deskripsinya... (Nok Ir)
adm said…
Lengkap dan mantap. Keren bana.
Muhajir Syam said…
Ulasan yg bagus, mantab Buket.