Suara riang anak-anak menggema di halaman SDN Karduluk IV pagi itu, seolah menandai babak baru dalam perjalanan belajar mereka. Tak sekadar duduk mendengarkan arahan, para siswa baru diajak menyelami atmosfer sekolah dengan cara yang hangat dan penuh keceriaan. Inilah hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah (14/07/2025), sebuah tradisi penyambutan yang tahun ini dikemas berbeda: bernyanyi bersama, menjelajah ruang-ruang, dan merajut keberanian menjejak tapak pertama di dunia pendidikan dasar.
SIswa Baru Menjelajah |
Sejak pukul tujuh pagi, anak-anak datang dengan seragam putih merah yang masih tampak kebesaran di tubuh mereka. Wajah-wajah polos itu tampak gugup sekaligus antusias. Para guru menyalami satu per satu dengan senyum yang menenangkan. kegiatan dimulai dengan sesi menyanyi bersama. Lagu-lagu anak yang ceria mengalun, mencairkan kecanggungan dan membuat suasana lebih bersahabat.
Tak berhenti di situ, guru membagikan lembaran denah sekolah yang dirancang penuh warna. Denah itu menjadi peta petualangan hari ini—anak-anak akan berkeliling mengenal setiap sudut sekolah, mulai dari ruang kelas, perpustakaan, UKS, ruang guru, hingga kantor kepala sekolah.
Untuk memudahkan pengelolaan, para siswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama memulai perjalanan dari timur ruangan, sementara kelompok kedua menjelajah ke sisi barat. Di tiap ruangan, guru pendamping telah bersiap menyambut dengan sapaan ramah. Anak-anak mendengarkan penjelasan tentang fungsi ruang dan perkenalan para guru dengan antusias. Begitu sesi perkenalan selesai, mereka akan menerima stiker warna-warni sebagai penanda bahwa pos itu telah mereka kunjungi. Stiker itu ditempel di denah yang mereka pegang, menjadi simbol keberanian kecil yang terus bertambah.
Saat kelompok pertama menyelesaikan putaran kunjungan, wajah mereka sumringah, stiker di denah pun hampir penuh. Di sisi lain, kelompok kedua tak kalah semangat menapaki lorong-lorong sekolah, saling bertanya dan membantu menunjukkan arah. Ada yang berbisik pelan menanyakan nama guru, ada pula yang terpukau melihat rak-rak buku di perpustakaan.
Di akhir kegiatan, seluruh anak berkumpul kembali di ruang kelas. Guru mengapresiasi keberanian para siswa baru dan menegaskan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, melainkan juga rumah kedua yang akan menjadi ruang tumbuh bersama.
Hari pertama MPLS Ramah di SDN Karduluk IV pun ditutup dengan tepuk tangan meriah. Sebuah langkah awal yang bukan hanya mengenalkan lingkungan fisik sekolah, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki, percaya diri, dan semangat belajar sejak hari pertama.
